Kabupaten Brebes adalah salah satu kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Indonesia. Luas wilayahnya 1.657,73 km², jumlah penduduknya sekitar 1.732.719 jiwa (2010). Ibukotanya ada di Brebes. Brebes merupakan kabupaten dengan jumlah penduduk paling banyak di Jawa Tengah.
Gambar Logo Brebes
Sejarah
Ada beberapa pendapat mengenai asal - usul nama Brebes yang di antaranya berasal dari kata di antaranya Brebes berasal dari kata "Bara" dan "Basah", bara berarti hamparan tanah luas dan basah berarti banyak mengandung air. Keduanya cocok dengan keadaan daerah Brebes yang merupakan dataran luas yang berair.Karena perkataan bara di ucapkan bere sedangkan basah di ucapkan besah maka untuk mudahnya di ucapkan Brebes. Dalam Bahasa Jawa perkataan Brebes atau mrebes berarti tansah metu banyune yang berarti selalu keluar airnya.
Nama Brebes muncul sejak zaman Mataram. Kota ini berderet dengan kota-kota tepi pantai lainnya seperti Pekalongan, Pemalang ,dan Tegal. Brebes pada saat itu merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tegal.
Pada tanggal 17 Januari 1678 di Jepara diadakan pertemuan Adipati Kerajaan Mataram se Jawa Tengah, termasuk Arya Martalaya, Adipati Tegal dan Arya Martapura, Adipati Jepara. Karena tidak setuju dengan acara penandatanganan naskah kerjasama antara Amangkurat Admiral dengan Belanda terutama dalam menumpas pemberontakan Trunajaya dengan imbalan tanah-tanah milik Kerajaan Mataram, maka terjadi perang tanding antara kedua adipati tersebut. Peristiwa berdarah ini merupakan awal mula terjadinya Kabupaten Brebes dengan Bupati berwenang .Sehari setelah peristiwa berdarah tersebut yaitu tanggal 18 Januari 1678, Sri Amangkurat II yang berada di Jepara mengangkat beberapa Adipati/ Bupati sebagai pengagganti Adipati-adipati yang gugur. Untuk kabupaten Brebes di jadikan kabupaten mandiri dengan adipati Arya Suralaya yang merupakan adik dari Arya Martalaya. Pengangkatan Arya Suralaya sekaligus titimangsa pemecahan Kadipaten Tegal menjadi dua bagian yaitu Timur tetap di sebut Kadipaten Tegal dan bagian barat di sebut Kabupaten Brebes.
Geografi
Kabupaten Brebes terletak di bagian Utara paling Barat Provinsi Jawa Tengah, di antara koordinat 108° 41'37,7" - 109° 11'28,92" Bujur Timur dan 6° 44'56'5" - 7° 20'51,48 Lintang Selatan dan berbatasan langsung dengan wilayah Provinsi Jawa Barat. Penduduk Kabupaten Brebes mayoritas menggunakan bahasa Jawa yang yang mempunyai ciri khas yang tidak dimiliki oleh daerah lain, biasanya disebut dengan Bahasa Jawa Brebes. Namun terdapat Kenyataan pula bahwa sebagian penduduk Kabupaten Brebes juga bertutur dalam bahasa Sunda dan banyak nama tempat yang dinamai dengan bahasa Sunda menunjukan bahwa pada masa lalu wilayah ini adalah bagian dari wilayah Sunda. Daerah yang masyarakatnya sebagian besar menggunakan bahasa Sunda atau biasa disebut dengan Bahasa Sunda Brebes, adalah meliputi Kecamatan Salem,Banjarharjo,dan Bantarkawung, dan sebagian lagi ada di beberapa desa di Kecamatan Losari,Tanjung,Kersana,Ketanggungan dan Larangan.
Berdasarkan naskah kuno primer Bujangga Manik (yang menceriterakan perjalanan Prabu Bujangga Manik, seorang pendeta Hindu Sunda yang mengunjungi tempat-tempat suci agama Hindu di pulau Jawa dan Bali pada awal abad ke-16), yang saat ini disimpan pada Perpustakaan Boedlian, Oxford University, Inggris sejak tahun 1627, batas Kerajaan Sunda di sebelah timur adalah Ci Pamali (sekarang disebut sebagai Kali Brebes atau Kali Pemali yang melintasi pusat kota Brebes) dan Ci Serayu (yang saat ini disebut Kali Serayu) di Provinsi Jawa Tengah.
Ibukota kabupaten Brebes terletak di bagian timur laut wilayah kabupaten. Kota Brebes bersebelahan dengan Kota Tegal, sehingga kedua kota ini dapat dikatakan "menyatu".
Brebes merupakan kabupaten yang cukup luas di Provinsi Jawa Tengah. Sebagian besar wilayahnya adalah dataran rendah. Bagian barat daya merupakan dataran tinggi (dengan puncaknya Gunung Pojoktiga dan Gunung Kumbang), sedangkan bagian tenggara terdapat pegunungan yang merupakan bagian dari Gunung Slamet.
Dengan iklim tropis, curah hujan rata-rata 18,94 mm per bulan. Kondisi itu menjadikan kawasan tesebut sangat potensial untuk pengembangan produk pertanian seperti tanaman padi, hortikultura, perkebunan, perikanan, peternakan dan sebagainya.
Karakteristik Wilayah Pantai
Pantai - pantai di Kabupaten Brebes merupakan tempat bermuaranya sungai besar dan kecil, yang menyebabkan daerah pantainya makin bertambah ke arah laut (prograding).Pantai di Brebes dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis pantai, yaitu: pantai delta ( Delta Losari dan Pemali), pantai teluk ( Teluk Bangsri ) dan pantai lurus ( Randusanga ). Berdasarkan tingkat perkembangan atau penambahan daerah pantainya, pantai delta mengalami perubahan paling dinamis, diikuti oleh pantai teluk kemudian oleh pantai lurus.
Pembagian zonasi pantai terdiri dari bagian barat mulai dari Losari ( Prapag Kidul dan Prapag Lor ), Teluk Bangsri sampai dengan sekitar muara sungai Nippon (Desa Sawojajar dan Kaliwlingi) baik untuk pengembangan konservasi tanaman bakau ( mangrove ) yang dapat berfungsi untuk pemulihan daya dukung lingkungan, sedangkan wilayah pantai bagian timur mulai sebelah timur sungai kamal sampai dengan Pantai Randusanga Kulon sangat baik untuk dikembangkan menjadi Kawasan Pelabuhan Antarpulau maupun Kawasan Pariwisata Pantai.
Perairan daerah pantai bagian barat relatif dangkal, untuk mencapai kedalaman laut 5 meter berjarak lebih kurang 2.25 km dari garis pantai, sedang di perairan bagian timur, kedalaman laut 5 meter, berjarak lebih kurang 1,4 km. Makin kearah lepas pantai kedalaman laut berubah secara gradual ( morfologi dasar lautnya landai ) dengan pola garis kontur tidak lagi mengikuti bentuk garis pantainya.
Wilayah pesisir pantai Kabupaten Brebes yang mempunyai panjang pantai ± 72,93 KM yang meliputi 14 desa di 5 kecamatan memiliki potensi yang tak ternilai bagi masyarakat. Perairan pantai tidak saja menjadi sumber pangan yang produktif, tetapi juga sebagai gudang mineral, alur pelayaran, tempat rekreasi dan juga sebagai tangki pencerna bahan buangan hasil kegiatan manusia. Besarnya sumber alam yang terkandung di dalamnya, hayati maupun non hayati serta aneka kegunaan yang bersifat ganda merupakan bukti yang tidak dapat disangkal, bahkan menjadi tumpuan harapan manusia dalam usahanya memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat di masa mendatang.
Sebagai daerah yang mempunyai wilayah cukup luas yang terdiri dari pegunungan dan wilayah pantai, terdapat sungai-sungai yang mempunyai arus cukup deras terutama saat musim hujan. Aliran sungai yang melintas pada umumnya membentang dari arah dataran tinggi di wilayah selatan (daerah hulu), ke dataran rendah di wilayah utara ( daerah hilir ) menuju ke Laut Jawa yaitu :
Sungai Kaligangsa
Sungai Pemali
Sungai Balaikambang
Sungai Luwungmalang
Sungai Bangsri
Sungai Pakijangan
Sungai Kluwut
Sungai Babakan
Sungai Buntiris
Sungai Kebuyutan
Sungai Sinung
Sungai Tanjung
Sungai Bancang
Sungai Cisanggarung
Sungai Cikeruh
Sungai Erang
Sungai Pedes
Sungai Ciegelagah
Sungai Cigunung
Sungai Cilakart
Sungai Ciraja
Sungai Rambatan
Pemerintahan
Satuan Kerja Perangkat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat DPRD
Badan Perencana Pembangunan Daerah
Inspektorat Daerah
Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah
Badan Kepegawaian Daerah
Dinas Pendidikan
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Dinas Perikanan dan Kelautan
Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Dinas Peternakan
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
Dinas Pariwisata, Kebudayaan,Pemuda dan Olah Raga
Dinas Perhubungan
Dinas Kesehatan
Dinas Sosial
Dinas Kependudukan, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi
Kantor Pengolahan Data dan Kearsipan
Kantor Informasi dan Kehumasan
Kantor Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Desa
Dinas Koperasi dan UKM
Bupati yang Pernah Menjabat
Perwakilan
DPRD Kabupaten Brebes hasil Pemilihan Umum Legislatif 2009 tersusun dari 10 partai politik, dengan perincian sebagai berikut:
Pembagian Wilayah Administratif
Secara administratif Kabupaten Brebes terbagi dalam 17 kecamatan, yang terdiri atas 292 desa dan 5 kelurahan.
Dalam Pola Perwilayahan Provinsi Jawa Tengah, Kabupaten Brebes termasuk Wilayah Pembangunan II dengan pusat di Tegal. Kabupaten Brebes sendiri dalam perwilayahan pembangunan dibagi menjadi 3 Sub Wilayah Pembangunan (SWP) yaitu:
SWP Ia, dengan pusat di Brebes, meliputi Kecamatan Brebes, Wanasari, Jatibarang dan Songgom. Sektor yang dapat dikembangkan adalah pertanian, khususnya sub sektor perikanan, sector perdagangan/ jasa dan sektor pemerintahan.
SWP Ib, dengan pusat di Tanjung, meliputi Kecamatan Tanjung, Losari dan Bulakamba. Sektor yang dapat dikembangkan adalah sector perdagangan dan pertanian.
SWP II, dengan pusat di Ketanggungan meliputi Kecamatan Ketanggungan, Banjarharjo, Larangan dan Kersana. Sektor yang dapat dikembangkan di wilayah ini adalah sektor pertanian khususnya sub sektor tanaman pangan antara lain meliputi sayur mayur, bawang merah dan lombok serta sektor pemerintahan.
SWP III, dengan pusat di Bumiayu meliputi Kecamatan Bumiayu, Tonjong, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem. Sektor yang dikembangkan adalah sektor pertanian, industri kecil, pariwisata dan perdagangan.
Kecamatan-kecamatan yang terdapat di Kabupaten Brebes, yaitu:
Banjarharjo
Bantarkawung
Brebes
Bulakamba
Bumiayu
Jatibarang
Kersana
Ketanggungan
Larangan
Losari
Paguyangan
Salem
Sirampog
Songgom
Tanjung
Tonjong
Wanasari
Transportasi
Ibukota kabupaten Brebes terletak sekitar 177 km sebelah barat Kota Semarang, atau 330 km sebelah timur Jakarta. Kabupaten ini dilalui jalur pantura, dan menjadi pintu masuk utama Jawa Tengah di sisi barat dari arah Jakarta/Cirebon, sehingga Brebes memiliki posisi yang cukup strategis. Selain itu, juga terdapat jalan provinsi sebagai jalur alternatif menuju ke kota-kota di Jawa Tengah bagian selatan seperti Purwokerto, Kebumen, dan Yogyakarta.
Terdapat pula Jalan Tol yang menguhubungkan propinsi Jawa Barat dengan Jawa Tengah yaitu ruas jalan tol Kanci - Pejagan sepanjang 35 KM yang 12 KM di antaranya melintasi wilayah Kabupaten Brebes yang pintu gerbangnya terdapat di desa Tegongan.Dengan adanya jalan tol ini, lalu-lintas semakin lancar terutama untuk yang menuju arah Purwokerto/Yogyakarta apalagi saat musim mudik lebaran.
Ada dua jalur rel kereta api dari arah Jakarta/Cirebon, yakni jalur menuju timur (Semarang) dan jalur menuju selatan (Purwokerto). Stasiun kereta api utama adalah Stasiun Brebes, di samping stasiun lainnya seperti: Tanjung, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Bumiayu, dll.
Perekonomian
Bawang merah bagi Kabupaten Brebes merupakan trade mark mengingat posisinya sebagai penghasil terbesar komoditi tersebut di tataran nasional. Pusat bawang merah tersebar di 11 kecamatan (dari 17 kecamatan) dengan luas panen per tahun 20.000 - 25.000 hektar. sentra bawang merah tersebar di Kecamatan Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tonjong, Losari, Kersana, Ketanggungan, Larangan, Songgom, Jatibarang, dan sebagian Banjarharjo.
Sektor pertanian merupakan sektor yang dominan di Brebes. Dari sekitar 1,7 juta penduduk Brebes, sekitar 70 persen bekerja pada sektor pertanian. Sektor ini menyumbang 53 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Brebes, yang 50 persen dari pertanian bawang merah. Budidaya bawang merah diperkirakan mulai berkembang di Brebes sekitar tahun 1950, diperkenalkan warga keturunan Tionghoa yang tinggal di Brebes. Hingga kini budidaya bawang merah menjadi napas kehidupan masyarakat.
Berbagai varietas bawang unggulan juga dihasilkan dari Brebes, antara lain varietas Bima Brebes yang berwarna merah menyala, rasa lebih pedas, dan lebih keras dibandingkan bawang dari luar daerah atau luar negeri. Saat ini, sekitar 23 persen pasokan bawang merah nasional berasal dari Brebes. Sementara untuk wilayah Jawa Tengah, Brebes memasok sekitar 75 persen kebutuhan bawang merah.
Di sektor pertanian sebagai sektor dominan, Kabupaten Brebes tidak hanya menghasilkan bawang merah, namun terdapat komoditas lain. Berbagai komoditas lain yang memiliki potensi sangat besar untuk dikembangkan bagi para investor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar Kabupaten Brebes antara lain: kentang granula, cabe merah dan pisang raja, bawang daun dan kubis. Tanaman perkebunan yang berkembang antara lain : nilam, tebu, teh, cengkeh, kapas, kapulaga, mlinjo dan kopi jenis robusta. Produk buah - buahan yang cukup signifikan antara lain ; mangga, semangka dan rambutan.
Di luar sektor pertanian dan perkebunan, Kabupaten Brebes juga mempunyai potensi hijauan makanan ternak yang melimpah dan tersebar hampir di setiap kecamatan. Kondisi itu menjadikan kabupaten ini berkembang berbagai usaha peternakan baik jenis ternak besar maupun kecil antara lain; ternak sapi (jenis lokal sapi jabres), kerbau, domba, kelinci rex, ayam petelur, ayam kampung, ayam potong dan itik. Telur hasil ternak itik diolah oleh masyarakat setempat menjadi produk telur asin yang popularitas atas kualitasnya sangat dikenal dan tidak diragukan. Banyak yang menyebut Brebes adalah Kota Telur Asin.
Di sektor kehutanan yang tersebar diwilayah bagian selatan, komoditas yang menjadi unggulan yaitu jati, pinus, mahoni dan sonokeling yang produksinya cukup mengalami peningkatan.
Kabupaten Brebes memiliki beberapa potensi sumber daya mineral yang potensial untuk dieksploitasi, meliputi batu kapur, trass, batu splite , dan batu bata, serta potensi sumber minyak bumi dan panas bumi.
Di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditemukan potensi cadangan batu bara muda di desa Bentarsari sebanyak 24,24 juta ton dengan kandungan minyak mencapai 5,30 liter per ton berdasarkan temuan Kementerian ESDM di tahun 2008. Kandungan batu bara muda ini baru dapat dimanfaatkan sekitara 50 sampai 100 tahun ke depan karena menunggu proses pelapukan dan pengkristalan
Sebagai salah satu daerah yang terletak dalam wilayah pantai utara Pulau Jawa, Kabupaten Brebes mempunyai 5 wilayah kecamatan yang cocok untuk mengembangkan produksi perikanan yakni Brebes, Wanasari, Bulakamba, Tanjung dan Losari. Hasil produksi perikanan yang menonjol meliputi; bandeng, udang windu, kepiting, rajungan, teri nasi, mujair dan berbagai jenis ikan laut yang lain. Hasil produk perikanan ini oleh masyarakat setempat telah dikembangkan usaha pembuatan Bandeng Presto Duri Lunak dan Terasi.
Sektor industri merupakan salah satu sektor penting dalam membantu laju perekonomian, oleh sebab itu keberadaan industri sebagai salah satu pilar perekonomian di Kabupaten Brebes telah memberi pengaruh dalam perekonomian daerah, meskipun secara demografi mata pencaharian sebagaian besar penduduk adalah sebagai petani.Kegiatan Industri di Kabupaten Brebes dibagi menjadi beberapa kelompok dan cabang yaitu kelompok industri formal cabang agro, kelompok indutri formal cabang tekstil dan kelompok indutri formal cabang logam, mesin dan elektronik.Industri yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri besar, industri sedang, industri kecil dan industri rumah tangga.
Kelompok industri besar merupakan industri formal agro (pabrik teh, pabrik jamur, pabrik gula dan gondorukem).Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Kelompok industri kecil yang ada di Kabupaten Brebes meliputi industri kecil formal dan non formal. Kelompok industri kecil formal terdiri dari cabang industri agro; elektronika dan aneka; mesin, logam, dan perekayasaan. Sedangkan kelompok industri non formal meliputi industri kimia, agro dan hasil hutan serta elektronika dan aneka.
Sektor industri yang potensial untuk dikembangkan adalah industri garam iodium diwilayah Kecamtan Wanasari dan Bulakamba, Industri garam curah dengan sentra produksi di wilayah kecamatan Losari, Tanjung, Wanasari dan Brebes, dan industri pengolahan bawang merah
Sarana kesehatan
Disamping adanya pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) yang tersebar di seluruh ibukota kecamatan dan di beberapa desa, terdapat pula rumah sakit - rumah sakit baik yang dikelola pemerintah maupun swasta yaitu :
Sarana pendidikan
Selain telah meratanya sarana pendidikan dari jenjang Sekolah Dasar sampai pendidikan menengah, terdapat pula beberapa pendidikan tinggi yaitu :
Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2009
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Islam Bumiayu, berdiri tahun 2011
Catatan : - Kedepan di Bumiayu akan berdiri Universitas yang merupakan gabungan dari Sekolah Tinggi yang ada, diharapkan sebelum tahun 2015 sudah terjadi merger (penggabungan) beberapa sekolah tinggi yang sudah berdiri. Pembangunan gedung untuk STKIP Islam Bumiayu dan STIE Islam Bumiayu dimulai sejak tanggal 18 April 2011, diperkirakan pada akhir September 2011 gedung tsb (3 lantai) sudah bisa digunakan.
Pariwisata
Bangunan dan Tempat Bersejarah
Kebanyakan tempat yang bersejarah yang berbentuk arsitekur bangunannya merupakan peninggalan masa penjajahan Belanda
Wisata Kuliner dan Makanan Khas
Telur asin asli khas Brebes yang banyak di jual di kios-kios sebelah barat jembatan Kali Pemali
Sate kambing muda khas Brebes dengan bumbu kecap, bawang dan cabe rawit, yang tersebar disejumlah tempat seperti di pertigaan Tanjung, Kota Brebes, Ketanggungan dan Jatibarang dan tempat lainnya.
Rujak Belut Mak Ribut di desa Cigedong
Kupat Blengong dan Sate Blengong, merupakan sate yang terbuat dari daging blengong (sejenis itik) yang biasanya dimakan dengan ketupat, banyak terdapat di warung sekitar alun-alun kota Brebes
Pusat penjualan telur asin asli Brebes dan oleh - oleh khas Brebes lainnya di sepanjang Jl. Jend. Sudirman Ketanggungan
Bandeng Presto Duri Lunak khas Brebes yang banyak diproduksi oleh warga di sekitar Limbangan kota Brebes
Nasi lengko, menu sarapan pagi yang terdiri dari nasi, Ketimun, tahu, tauge, emping, sambal kacang dan kecap.
Tape ketan daun jambu, terbuat dari beras ketan (biasanya berwarna hijau) dan dikemas dengan menggunakan daun jambu, sehingga menambah aroma dan rasa.
Teh Poci Wasgitel, yaitu minuman teh yang wangi, sepet, legi dan kentel, merupakan minuman khas Kabupaten Brebes dan Tegal yang penyajiannya menggunakan poci dan cangkir yang terbuat dari tanah liat. Dihidangkan dalam keadaan panas dengan pemanis berupa gula batu.
Kerupuk rambak yang diprodukis di wilayah Bumiayu, Brebes yang terbuat dari kulit kerbau.
Kerupuk rambak (terbuat dari kulit lembur), di daerah Bumiayu
Seni dan Budaya
Kesenian daerah yang berkembang antara lain :
Rupa-rupa
Tokoh terkenal
Berikut beberapa tokoh baik yang berskala nasional maupun daerah yang dilahirkan di Kabupaten Brebes
Aminah Jamali, dermawan dalam bidang sosial dan pendidikan, dari Bumiayu
Soekmono, seorang arkeolog pemimpin proyek pemugaran Candi Borobudur
Besar Mertokusumo, advokat pertama Indonesia dan anggota BPUPKI
Yahya Muhaimin, guru besar hubungan internasional di UGM, Mendiknas RI masa Presiden Abdurrahman Wahid, dari Bumiayu
Chaizi Nasucha, Pejabat di Departemen Keuangan, dari Bumiayu
Masruri Mughni, Rois Syuriah PWNU Jawa Tengah
Taufiqurrohman Syahuri, ahli Ilmu Tata Negara dan anggota Komisi Yudisial
Saurip Kadi, Mantan Aster KSAD
Bunasor Sanim, Guru Besar Emeritus IPB dan Komisaris Utama [[BRI]
Khusnul Yakin, pemain sepak bola profesional Liga Indonesia
Wawan Hardiawan, pemain sepak bola (penjaga gawang) profesioanal Liga Indonesia
Chunaeni Latief, profesor riset bidang opto elektronika dan aplikasi laser (Peneliti LAPAN)
Darsono Wisadirana, gurus besar ilmu sosiologi Universitas Brawijaya Malang
Bambang Hudiono. guru besar Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Tanjungpura
Rustopo, guru besar jurusan karawitan ISI Surakarta
Juri Ardiantoro, Ketua KPU DKI Jakarta
Urip Santoso, guru besar peternakan Universitas Bengkulu
Hermawan Aksan, sastrawan, penulis nasional, wartawan BOLA, redaktur harian Tribun Bandung Jawa Barat, asal desa Jipang Bantarkawung
Cholik Syahmari, pelawak era 80 -an
Muzzayyin Mahbub, Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial
Subhan Makmun, pengasuh pondok pesantren Assalafiyah Desa Luwungragi
Nasrudin, pengasuh pondok pesantren Al-Falah Jatirokeh dan anggota DPR periode 2009 - 2014 dari Fraksi Golkar
Bambang Purwantara, guru besar IPB, Direktur SEAMEO - BIOTROP.
Sugiarto S Citroatmojo, pakar Occupational Health Safety & Environmental (HSE), Industri Minyak dan Gas Bumi.
Projo Nurzaman, mantan Sekretaris Jenderal Departemen Dalam Negeri.
Fatchudin, mantan direktur BRI dan mantan rektor STIE PERBANAS, ahli perbankan.
Nur Hasyim, peneliti ahli mineral dan energi, LEMIGAS.
H.U. Hatta Djati Permana, mantan Bupati Bandung 2 Periode (1990-2000) [sunting] Legenda dan Cerita Rakyat
Berikut ini beberapa legenda dan cerita rakyat Brebes sebagai berikut :
Ormas, Perkumpulan / Asosiasi dan Sejenisnya
Persatuan Sepak Bola Brebes (Persab)
Asosiasi Bawang Merah Indonesia
Himpunan Intelektual Muda Peduli Brebes ( HIMPB )
Keluarga Pelajar Mahasiswa Daerah Brebes (KPMDB)
Keluarga Mahasiswa STAN Daerah Brebes (KMSDB)
Majelis Silaturahmi Warga Brebes (Masigab}
Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Maju Jaya Limbangan Wetan
Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Sumber Pangan Gandasuli
Kelompok ternak sapi Napak Tilas Desa Wlahar
Kelompok ternak sapi Cikoneng Sejahtera Desa Malahayu
Kelompok Tani Ternak Itik (KTTI) Adem Ayem desa Pakijangan
Koperasi Petani Tebu Rakyat (KPTR) Jati Lestari Jatibarang
Sanggar Kesenian Langgeng Budaya Purwa, Kecamatan Losari
Komunitas Masyarakat Brebes (KOMBES)
Alamat instansi
Kantor Bupati, Jl. P. Diponegoro No. 141 Brebes
Pendapa / rumah dinas Bupati Brebes, Kompleks Alun-alun Brebes
Gedung DPRD, Jl. Gajah Mada, Brebes
Markas Kodim0713 Brebes, Jl. Jend. Sudirman
Polres Brebes, Jl Jend. Sudriman No. 74 Brebes
Kejaksaan Negeri Brebes, Jl. Gajah Mada No. 66 Brebes
Pengadilan Negeri Brebes, Jl. A. Yani No. 89 Brebes
Badan Pusat Statistik (BPS) Brebes, Jl. MT. Haryono No. 74 Brebes
Badan Pertanahan Nasional/BPN Brebes, Jl. Yos Sudarso No. 3 Brebes
Kantor Pelayanan Penyuluhan dan Konsultasi Perpajakan (KP2KP) Bumiayi, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah / Bappeda, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
Dinas Pekerjaan Umum, Jl. Jend. Sudirman No. 159 Brebes
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Jl. Jend. Sudirman No. 187 Brebes
Dinas Kesehatan, Jl. Dr. Wahidin No. 2 Brebes
Dinas Kelautan dan Perikanan, Jl. Yos Sudarso No. 8 Brebes
Dinas Peternakan, Jl. Jend. Sudirman No. 163 Brebes
Dinas Perhubungan, Jl. Veteran No. 14 Brebes
Beberapa proyek besar yang sedang dilaksanakan
Proyek pembuatan jalan tol ruas pejagan - Pemalang di seksi I dan II Pejagan - Brebes sepanjang 20,6 KM sebagai bagian tol trans jawa
Proyek pembuatan jalan lingkar utara Brebes - Tegal
Proyek pembangunan Kantor Pemerintahan Terpadu (KPT)
Referensi
^ "Perpres No. 6 Tahun 2011". 17 Februari 2011. Diakses pada 23 Mei 2011.
Pranala luar