Kawat Penghantar


KEGUNAN PENGHANTAR

Kegunaan kawat penghantar adalah untuk menyambungkan sunber tegangan dengan beban, sehingga kerugian tegangan jatuhnya kecil sekali. Dengan denikian tegangan sumber ini bisa menghasilkan arus listrik pada tahanan bahan. Konduktor yang baik pada umumnya logam

Biasanya kawat penghantar mempunyai tahanan rendah. Besarnya resistansi dari suatu konduktor bergantung pada jenis logamnya, luas penampang dan panjangnya. Secara matematis bisa ditulis

Suatu penghantar dikatakan baik, sedang, atau buruk bergantung pada susunan atomnya ? tepatnya, besar resistansi tersebut bergantung sejauh mana mudahnya elektron bisa di pindahkan dari orbit terluar suatu atom ke atom yang lainnya. Dua buah logan yang merupakan penghantar yang baik adalah tembaga dan perak. Tembaga dikatakan penghantar baik, sebab ia mempunyai 28 elektron yang memenuhi ketiga buah “Shell” nya secara lengkap, dan terdapat satu buah elektron bebas pada shell atau kulit terluarnya, elektron ini disebut “elektron valensi” (Gbr. 1. Elektron valensi berada di kulit terluar suatu atom dan hanya sedikit energi luar saja yang dibutuhkan untuk menggerakannya dari suatu atom ke atom yang lain. Atom perak perak mempunyai 47 elektron, dan juga ia mempunyai satu buah elektron di kulit terluarnya (gambar 1. 1B)

(A). Atom tembaga (B). Atom perak

Gambar 1.1. Kulit dan E dan Atom Tembaga dan Perak.

Kawat tembaga sering sekali digunakan dalam instalasi listrik, pengawatan rangkaian elektronika. Plat tembaga yang tipis digunakan sebagai jalur penyambung hubungan pada papan rangkaian tercetak (PCB)

Tembaga, Aluminium dan logan-logan lain sering digunakan untuk membuat kawat atau kabel yang menyalurkan sinyal atau energi listrik dengan jarak yang cukup jauh.

Hampir dalam segala hal listrik, tujuan dari pembuatan penghantar ada untuk memungkinkan pengiriman energi atau sinyal listrik dari sumber tegangan ke beban. Contoh yang sangat umum ditunjukkan pada gambar 1.2A. Dua buah kawat dalam tali menyalurkan daya dari kontak kontak yang dipasang pada dinding (sumber) ke bohlam (beban) dengan kerugian yang minimum. Skema untuk gambar diatas ditunjukkan pada gambar 1.2B.

KAWAT LAMPU YANG PANJANGNYA 1.5 m

BERISI (KAWAT TEMBAGA YANG UKURANYA 2 — H 20)

(A) Lampu 60 Watt dengan kabelnya.

(B) Gambar skema da naric-kajan diatas.

Gambar 1.2. Kawat lampu yang panjangnya 1,5 m menghubungkan lampu dengan kontak-kontak pada dinding.

Soal Sebuah lampu 60 watt bekerja pada tegangan 120 volt dan arusnya 0,5 Ampere. Berapa besarnya tahanan beban atau lampu ?

Jawab:

Sekarang kita perhatikan dua buah kawat tembaga yang panjangnya 1,5 m dengan No. 20 yang digunakan untuk menyambungkan sumber dengan beban.

Resistansi satu meter kawat tembaga No 20 sekitar 0,033 Ω. Panjang kawat yang dibutuhkan dari sumber ke beban dan dari beban ke sumber yaitu 2x1,5 = 3 m. Jadi tahanan total dari penghantar ini yaitu sebesar

3 x 0,033 = 0,1 Ω (RW).

Berapa daya (PW) yang hilang pada penghantar ini ?

Karena arus yang mengalir dan resistansinya diketahui maka, dayanya adalah :

PW = 12 RW = (0,5)2 x 0,1 = 0,025 Watt

Nyatalah sekarang bahwa daya yang hilang pada penghantar sangat kecil sekali. Dan bahkan bisa dibuat lebih kecil yaitu dengan menggunakan kawat sependek mungkin.

Gambar 1.2B adalah gambar skema dari lampu dan konduktor. Tahan dari penghantar ditunjukan oleh RW yang dihubung seri dengan rangkaian. Pada skema untuk menunjukan tahanan penghantar digunakan simbol tahanan, dan juga tahanan-tahanan lain yang tersebar. Kita anggap tahanan--tahanan tersebut berkumpul jadi satu, hal ini dibuat untuk mempermudah penjelasan da pada rangkaian yanc.: kita analica

Dengan tnenggunakan gambar skema dart rangkaian lanpu diqtas, Berapa tegangan (IR) jacuh pada kawat pang hantar dan berapa tegangan sumber 120 Volt yang muncul pada lampu.

Kita perhatikan sekarang dua buak tahanan yang tarhubung secara seri yaitu : tahanan lampu dan tahanan kawat Arus pada masing-masing tahanan yaitu sebesar 0,5 Ampere.

Tegangan jatub (JR) dalam penghantar yaitu sebesar:

ERW = I x RW = 0,5 x 0,1 = 0,05 Volt

Dalam hal mi juga jelas bahwa tegangan jatuh pada kawat penghantar sangat kecil sekali, jadi tegangan yang muncul pada lampu hampir sama dengan sumbernya vattu sebesar

120 volt – 0,05 = 119,95 volt.

Arus yang mengalir pada kawat penghantar dan lampu besarnya sania, karena hubungannva se Sekalipun demikian tegangan jatuh pada konduktor kita anggap nol, sebab secara praktis tahanan penghantar tn harnpir no

Dan juga daya yang hilang pada konduktor bisa kita abaikan, dengan demikian konduktor bisa beroprasi balk tanpa menirdbulkan panas. Oleh karenanya,dalam hal ini,penghantar bisa nienyalurkan energi dart sumber Ice beban dengan loss dava yang minimum, Di mana aliran elektron bebas bisa mengalir dengan deras, hambatannya kecil,

Sekalipun resistansi dari konduktor sangat kacil, dalam beberapa hal misalnya akibat terjadinya arus yang mengalir berlebihan, maka tegangan jatuh pun akan meniadi besar,

Salah satu contoh yang sering merupakan keluhan dimasyarakat,yaitu terjadinya penurunan tegangan pada pesawat televisi ukuran gambarnya tidak normal, Hal mi terjadi terutama dimalam ha climana pemakaian arus beban lebih tinggi, sehingga tegangan jatuh pada kawat ditribusi menjadi lebih besar

Dengan terlalu banyaknya alat-alat listrik atau lampu lampu dalam keadaan menyala yang mengakibatkan penarikan arus yang cukup besar, maka akan mengakibatkan penurunan yang cukup.besar pada jala-jala -PLN.

Suatu drop tegangan sebesar 30 Volt pada input 120 volt akarn mengakibatkan tegangan yang muncul pada terminal hanya 90 Volt, dimana hal mi pada pesawat penerima te levisi bisa menurunkan besarnya gambar.

Sebagai contoh tambahan akibat tegangan jatuh yang bet— lebihan pada suatu tegangan jala-jala, bisa mengakibat— kan pemanas rOti listrik tidak bisa membakar roti de - ngan cepat, dan juga solder listrik.

Ccntoh lain adalah motor-motor listrik yang tidak bisa bekerja dengan normal dan yang lebih sia-sia ada pekerjaan pembuatan program (software) pada komputer bisa terhapus akibat penurunan tegangan jala-jala atau arus yang berlebihan ini.

UKURAN KAWAT STANDAR

Diameter kawat diukur dalam luas penampang kawat yangdi ukur dalam mm

Pada tabel 1-1 bisa kita lihat ukuran kawat standar yang dibuat berdasarkan sistim standar internasional. Nomor “AWG” menunjukkan ukuran dari suatu kawat bulat dalam bentuk diameternya dan juga luas penampangnya.

Yang diperhatikan dalam AWG adalah

1, Bila nomor “AWG’ nya membesar dari 0 sampai 20 maka diameter dan luas penampangnya semakin kecil. Jadi nornor “AWG’ yang besar menunjukkan ukuran kawat yang lebih kecil

2, Luas menjadi dua kali lipatnya untuk setiap tiga ukuran AWG

Sebagai contoh ‘ No, 10 kira-kira luasnya dua kali luas penampang kawat nomor 13. Semakin besar nomor “AWG” , semakin kecil suatu ukuran kawat, maka tahanan kawat tersebut akan semakin besar untuk panjang berapapun.

RESISTANSI PENGHANTAR

Seandainya kita mengetahui panjang kawat tertentu,maka kita bisa menghitung resistansi kawat tersebut dengan panjang berapapun dengan jalan menghitungnya lewat per bandingan Sebagai misal, seandainya 30 cm da suatu kawat tembaga tertentu mempunyai resistansi sebesar 0,2 Ohm, maka kawat yang panjangnya 30 m dengan bahan dan diameter yang sama akan mempunyai resistansi S - besar 20 Ohm. Dan juga mudah bila kita menghitung it - sistansi suatu kawat da bahan yang sama, tetapi uku ran AWG nya berbeda-beda (AWG singkatan dart American Wire Gauge), bila kita tahu resistansi sa satu ka - wat te

Sebagai contoh, seandain7a dua kawat best

mernpunyai panjang yang sama, tetapi yang satunya men-

- l punyai diameter duaLkaiL lebi?i besar da kawat yang lain, maka kawat yang satu lagi akan mempunyai resistansi satu perempat dari yang lebih kecil. Seandainya kawat yang lebih besar diameternya diukur 6 Ohm maka kawat yang lebih kecil akan mempunyai resistansi 4 kali lebih besar atau 6 x 4 = 24 Ohm.

Penlu dicatat bahwa besarnya resistansi berbanding ter balik dengan luas. Jadi seandainva satu buah kawat mern punyai diameter dua kali lebih besar dart kawat yang lainnya, maka kawat tersebut mempunyai luas 4 kali le bfh besan Untuk lebih jelasnya lihat rumus berikut :

Seandainya kita ingin membandingkan resistansi dart dua buah kawat yang terbuat dart bahan yang berbeda, maka kedua buah kawat tersebut harus identik dalam panjang dan diameternya, kalau tidak dipenuhi maka pekerjaan ki ta tersebut akan sia-sia.

Seandainya kita bisa memperoleh suatu sampel kawat yang identik (dalam panjang dan diameternya) yang terbuat da rt berbagai jenis nenghantar;. lalu kita ukur masing masing resistansinya, maka kita bisa nembuat tabel da penghantar-penghantar yang akan kita bandingkan tersebut, niulai da penghantar yang terbaik sampat penghantar yang terburuk.

Dalam tabel 1.2 bisa kita temukan tahanan jenis dari berbagai penghantar listrik.

Persamaan berikut ini memungkinkan kita untuk menghitung resistansi dari setiap kawat.

Dimana : R = Resistansi total yang diinginkan

Ρ = Tahanan jenis penghantar dalam ohm mm2 /meter.

L = Panjang dalam meter

A = Luas penampang dalam mm2

Perlu dicatat bahwa rumus diatas sangat singkat dan padat yang menyatakan bahwa resistansi berbanding lurus dengan panjang kawat dan berbanding terbalik dengan luas penampang.

Contoh:

Berapakah resistansi kawat tembaga sepanjeng 1000 meter yang 1uas penarnpangnya 10 m

Dart tabel 1.2 kita temukan bahwa tahanan jenis kawat tembaga sebesar 0,0175 Ω.

Dengan memasukkan harga ini kedalam rumus tadi maka bisa kita temukan:

JENIS - JENIS KAWAT PENGHANTAR

Hampir seluruh kawat penghantar yang digunakan dalam per alatan elektronik adalah kawat tembaga, sekalipun diguna kan juga aluminium dan perak. Penghantar tersebut bisa dalam bentuk pejal atau serabut untuk menambah ketidak kakuan, seperti yang ditunjukkan pada gambar 1.3

.

Gambar 1.3. a) .Kawat tembaga pejal yang diisolasi.

b) Kawat tembaga serabut yang diisolasi.

Sering sekali kita temui kawat tembaga yang dilapisi oleh timah untuk mempercepat penyambungan yang balk saat kita menyolder sambungan.

Kawat serabut sangat lentur dan jarang sekali cepat putus. Ukuran untuk kawat serabut sama dengan jumlah masing-masing kawat yang ada dalam kawat tersebut. Sebagai contoh dua buah kawat dalam bentuk serabut yang bernomor 30 sama dengan kawat pejal yang bernomor 27.

Kawat yang dilapisi dengan lapisan plastik atau enamel yang tipis juga tersedia dipasaran. Kawat semacam tnt ke - lihatannya seperti kawat tetanjang (tanpa isolasi). Pelapisnya harus dikupas bersih supaya hasil sambungannya baik, Biasanya kawat yang sangat tipis (AWG 30 dan yang Lebih besar) diberi lapisan enamel tnt, Lapisan enamel tnt memberikan suatu isolasi yang bagus sekali terutama untuk penghantar-penghantar yang harus dililit dalam bentuk coil.

Atau bilamana membuat suatu kumparan yang memerlukan banyak lilitannya, sehingga mungkin perlu berlapis - lapis Seandainya lapisan enamel m tidak ada maka akan timbul hubungan singkat.

Kawat-kawat yang diisolasi gunanya adalah untuk men cegah terjadinyalrnbungan singkat bilamana kawat - kawat tersebut saling bersentuhan atau mungkin dengan suatu permukaan logam yang lain.

Kawat yang diisolasi biasanya diberi “rating” berdasar kan pada kemampuan arus yang mengalir dan batas “Break down voltage” dart isolasi kawat tersebut.

Jenis dart isolasi yang digunakan pada suatu penghantar juga bergantung pada tegangan dan. frequensi yang men - jalar melalui penghantar, Beberapa bahan isolasi hanya bagus untuk tegangan DC dan llstrilç yang berfrekwensi rendah, Pada frekwensi radio beberapa bahan isolasi bisa merupakan suatu isolator yang sangat buruk Salah satu jenis isolasi yang balk pada frekuensi radio yaitu kabel transmisi twin lead (dua kawat) yang digunakan untuk menyalurkan sinyal radio FM atau sinyal Televisi dart antene kita ke pesawat penerima TV

Isolator ini menggunakan isolasi T Polythylene Gambar 1.4.

Gambar 1.4. Twin - Lead, transmission Line.

Dalam pancaran sinyal yang sangat letnah, apakah itu fre kuensi Audio dan Radio, sangatlah sering diperlukan nerlin— dungan terhadap sinyal yang kita inginkan da sinyal - sinyal listnik yang tidak kita inginkan yang keluar dan penghantan listnik, Kawat yang bisa memenuhi keinginan tambahan ini disebut:

“Coaxial Cable” (ditunjukkan pada gambar l.5. Kabel yang ada didalanmya bisa pejal dan bisa serabut

dan kawat ini dilindungi isolasi Polythylene yang berkwalitas tinggi. Dan yang menyelimuti isolasi ini adalah kawat penghantar yang dipilin. Kawat ini disambungkan pada “Ground” atau kawat TTComraon yang tepat, maka kawat yang dipilin ini,bertindak sebagai pelindung yang menahan atau menyalurkan sinyal “Noise” dan sinyal listnik yang tidak kita harapkan ke ground. Sehingga kawat kita yang ménangkap sinyal lemah tidak terganggu.

Selanjutnya kawat yang dipilin ini dilingkupi dengan bahan isolasi yang mampu mencegah gangguan cuaca.

Gambar 1,5 Radio-Frequency Coaxial Cables

KARAKTERISTIK KONDUKTOR

Dalam berbagai pernakaian alat-alat listrik, dibutuhkan suatu kawat dengan resistanäi yang tinggi yang mana kawat ini digunakan untuk merubah energi listrik menjadi energi panas. Penghantar yang demikian disebut elemen pemanas atau “Heating Element”.

Sebagai contoh pemakaian elemen ini misalnya pada:pembakar roti listrik, setrika listrik, kompor listrik. Dua contoh lainnya adalah filamen yang digunakan pada Bohlam dan Filamen pada lampu tabung hampa. Kawat penghantar yang digunakan pada atau sebagai elemen ini mempunyai resistansi yang lebih besar dibandinigkan dengan resistansi yang ada pada penghantar-penghantar yang di bicarakan sebelumnya. Misainya tembaga, perak dan aluminium, Beberapa contoh logam yang digunakan sebagai elemen pemanas yaitu tungsten, nickel, nichrome, dan besi

Banyak sekali diantara elemen-elemen pemanas ini terbuat dari “ALLOY” (Alloy adalah gabungan atau campuran dari beberapa elemen, tampa terjadi aksi kimia diantara campuran-campuran tersebut. Logam biasanya dicampurkan untuk mengubah karakteristik fisiknya).

Elemen pemanas yang terbuat dari kawat ditunjukkan pada gambar l,6.

Gambar ini menunjukkan suatu elemen yang digunakan dalam pemanas ukuran kecil.

Gambar 1.6. elemen pemanas nichrome yang digunakan dalam Heater dan piringan-piringan

pemanas.

Kawat-kawat yang terbuat dari bahan khusus, yang mempunyai resistansi yang lebih tinggi

di dibandingkan dengan penghantar tembaga dengan sebutan “kawat penahan”,kebalikan dari kawat penghantar atau disebut dalam bahasa Inggrisnya “Resistance Wire”.

Suatu kawat penahan yang panjangnya cukup,bisa mentheni kan daya listnik sehesan I untuk siap diubah menjadi energi panas Dengan jalan membuat resistansi ini besar atau kecil, maka arus yang mengalir melaluinya bisa di kontrol untuk memberikan energi panas yang diperlukan.

Kawat pemanas inipun harus terbuat dari suatu bahan yang bisa memberikan temperatur tinggi tetapi tetap aman.

Resiscansi dari metal murni, campunan dan material - material lain berubah akihat adanya perubahan temperatur

Besarnya resistansi yang berubah selama satu derajat celcius (°C) yang diakibatkan perubahan temperatur disebut “ koefisien temperatur” Faktor ini,dengan simbol alpha (a) menyatakan berapa besanya perubahan resistansi karena perubahan termperatur.

Harga positif untuk alpha artinya resistansi akan membesar dengan adanya kenaikan temperatur (FTC) Harga alpha yang negatif menunjukkan bahwa resistan si akan menurun dengan adanya kenaikar temperatur(NTC). Harga nol untuk alpha artinya resistansi akan tetap bilamana temperatur berubah.

POSITIVE a

hampir seluruh logam dalam bentuk murninya seperti tembaga dan tungsten mempunyai koefisien temperatur positif (PTC). untuk tembaga adalah ± 0, 0175 seandainya suatu kawat tembaga mempunyai panjang kawat tertentu dan mempunyai tahanan sebesar 40 Ohm pada temperatur 20 °C, berapa tahananya pada temperatur 100°C ?

Tembaga pada tabel 2 mempunyai koefisien temperatur sebesar 0,004.

Ini artinya bahwa untuk satu derajat kenaikan temperatur, resistansinya akan membesar 0,004 kali tahanan awalnya (40 Ohm), Perubahan resistansi perderajat = 0,004 x 40 =0,16 /°C

Karena perubahan temperatur sebesar 80 (yaitu 100-20°C) maka perubahan resistansi kawat keseluruhan bisa diperoleh dengan jalan mengalikan dengan 80 x 0,16 = 12,8 Ohm

Akibatnya resistansi kawat pada 100°C menjadi 40 + 12,8= 52,8 ohm

Sekalipun tidak tepat konstan, suatu kenaikan rasistansi dalam kawat penahan yang cocok kenaikan temperatur bisa dihitung dengan rumus

Dalam praktek istilah Positif artinya adanya suatu kanaikan rasistansi dalam kawat penghantar akibat ada nya perubahan tamperatur, sahingga mengakibarkan penurunan arus I pada suatu jaringan tegangan tertentu.

NEGATIP α

Perlu diketahui bahwa karbon mempunyai koefisien temperatur negatif (NTC). Secara umum seluruh komponen-komponen semikonduktor, termasuk germanium dan silicon, juga seluruh larutan elektrolit seperti asam sulfur dan air, Ia mempunyai alpha yang negatif

Nilai negatif dari α artinya resistansi kecil pada temperatur tinggi. Oleh karenanya resistansi Diode dan transistor semikonduktor akan menurun dengan drastis bilamana komponen tersebut panas dengan beban normal.

Negative α mempunyai pemakatan praktis terutama pada thermistor carbon.

Suatu thermistor bisa dipasang seri untuk menurunkan resistansi dan mengkompensasi kenaikan resistansi panas dalam suatu kawat penghantar.

ZERO α (ALPHA NOL)

Alpha artinya besarnya tahanan akan konstan sekalipun temperatur berubah-ubah. Sebagai contoh adalah “metal Alloy”, konstantan dan manganin mempunyai nilai nol. Bahan-bahan tersebut bisa digunakan sebagai “Precision wire wound resistor”, yang mana resistansinya tidak berubah sekalipun temperatur berubah.

RESISTANSI PANAS

Dengan kawat resistansi yang terbuat dan tungsten, nichrome, besi ataupun nickel biasanya terdapat sua tu perbedaan resistansi yang sangat besar pada saat La panas dalam operasi normal dan pada saat dingin tanpa adanya arus beban mengalir. Alas annya adaiah resistansi membesar pada saat temperacur naik, jadi bahan mi mempunyai koefisien temperatur positif. Sebagai contoh kita lihat gambar 1.7. dimana bola lampu dengan fllamentungsten daya 60 watt dan te - gangan 126 volt, sedang ditunjukkan dalam dua kea - daan menyala dan padam, panas dan dingin.

Gambar. 1.7. Lampu 60 watt mempunyai resistansi lebih

besar pada saat panas dibandingkan pada saat tidak dipakai atau dingin

Berapakah ani yang ditar o latt 60 watt, 120 volt ini ?

Berapakali besarnya resistansi filamen pada kondisi kerja normal ?

Rumus daya bisa dipakai untuk menghitung arus, bilamana lampu menyala dengan cahaya normal,

Dengan hukum OHM, tahanan pada lampu bisa dicari

Seandainya resistansi dari bola lampu yang sama diukur dengan ohm meter pada saat lampu tidak panas, tahanan dinginnya hanya 20 Ω.

Elemen pemanas nichnome dalam alat-alat rumah tangga dan r pemanas tungsten dalam lampu tabung hampa juga. panasnya akan menaik sampai beberapa ratus derajat lebih panas dalam operasi normal. Dalam hal ini hanya tahanan dinginnya saja yang bisa diukur dengan ohm meter tahanan panasnya harus dihitung dari tegangan dan arus yang terukur pada saat arus beban menunjukkan kerja normal.

SUPER KONDUKTIVITAS

Effak yang benlawanan dan tananan panas adalah nendi - nginkan suatu logan sampai pada temperatur rendah seka ii guna thengurangi resistansinya, Pada temperatur absolut nol yaitu pada O°K atau -273°C, beberapa logam sekonyong-konyong kehilangan resistansi

Sebagal contoh adalah, logan timah bila ia didinginkan dengan cairan helium menjadi superkonduktor pada tempe radur 3,7°K. Sjumlah arus yang besar sekali bisa dihasilkan, yang dibangkitkan dari suatu medan elektro - magnet yang sangat kuat.

Pekerjaan denikian, yang bekerja pada temperatur yang sangat rendah, hampir mendekaci temperatur mutlak nol derajat, disebut “ cryogenics “

PENGAWATAN TERCETAK

Hampir seluruh rangkaian-rangkaian elektronik dipasang pada papan isolator tiastik, di diatasnva terdapat rangkaian pengawatan tercetak atau PCB, “Printed Circuit Board”, PCB ini bisa dilihat pada gambar 1.8.

Ganibar 1.8. Printed Circuit Board (PCB)

Gambar 1.8. menunjukkan satu printed circuit board (PCB) Pada bagian atasnya cerdapt komponen-komponen elektronik seperti transistor, resistor, capasitor, coil, tabung dan diode.

Pada bagian bawahnya terdapat jalur-jalur penghubung yang terbuat da tembaga atau perak yang dicetak, biasa nya dilapisi timah. Tembaga atau perak tercetak ini adalah sebagai pengganti kawat

Socket-socket, mata iti.k atau kadang-kadang hanya lubang saja digunakan untuk menyambungkan komponen-komponen dengan pengawatan. Dengan suatu cahaya yang terang benderang pada satu bagian PCB ini kita bisa melihat jalur-jalur pengawatan tembaga tercetak, guna mentrace atau menelusuri sambungan-sambungan, terutama pada saat “Trouble Shooting”.

Jalur-jalur tembaga penyambung biasanya bentuknya pipih,atau segiempat,bukan bulat seperti penghantar biasa. Oleh karena itu, ketebalan dan lebar dari jalur tembaga ini menentukan kemampuannya dalam mengantar arus.

LATIHAN

1, Isilah tabel berikut dengan menggunakan rumus dibawah tabel ini.

2.

Hitunglah Vm

Rkabel= ρ (l/A) = 0,0175 x (100/(0,25 π 0,5x0,5) = 1,75/0,196 = 8,91

Vm = Vs – I Rkabel = 24 – (2x8,91) = 6,18V

3. Dari gambar diatas Hitung

a). resistansi dari jalur tembaga.

b). tegangan jatuh pada jalur tembga bila I = 1,5 A.

c). daya yang hilang pada jalur ternbaga untuk I = 1,5 A.

4. Soal sama dengan nomor 3. Tetapi lebar jalur W = 3,13 mn, Ritung a,b,c.

5. Sebuah lampu 110 volt, 75 watt, mempunyai. tahanan 20 pada 20°C. Berapa temperatur filamen pada saat lampu panas jika koefisien temperatur filamen sebesar 0,005 /oC

Latihan:

Suatu kabel tembaga dg no AWG 14 digunakan menyuplai beban dengan tahanan 50 dengan jarak 60m antara sumber dan beban, jika tegangan sumber 60V. Hitung teg beban.

Jika suhu berubah dari 30OC menjadi 80OC, dan beban tidak berubah dg adanya suhu. Hitung teg beban pd suhu 80OC? (diket no awg 17 = 1,04 mm2 , α =0,004)

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar