Proposal Kegiatan Kampung Lio



LATAR BELAKANG MASALAH
Pendidikan merupakan bagian dari segala aspek kehidupan, dalam memilih dan membina hidup yang baik, yang sesuai dengan martabat manusia, dan tentulah dari pernyataan tersebut kita bisa mengambil kesimpulan bahwa Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak bisa lepas dari kehidupan.
Manusia belajar dari yang tidak bisa menjadi bisa merupakan salah satu contoh nyata dari pendidikan. Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia karena dengan adanya pendidikan cara pandang, pola berfikir, dan sikap seseorang akan menjadi lebih maju. Harkat, martabat, dan kedudukan seseorang dimasyarakat pun akan meningkat.
Menjadi bangsa yang maju merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap negara di belahan dunia manapun. Parameter suatu negara dapat dikatakan maju yakni dari segi pendidikannya. Begitu pentingnya pendidikan, sehingga suatu bangsa dikatakan maju atau mundur dilihat dari segi pendidikannya, karena pendidikan dapat mencetak Sumber Daya Manusia yang berkualitas dari segi spiritual, intelegensi dan soft skill. Semakin baik kualitas pendidikannya semakin baik pula kemajuan suatu bangsa.
Selain itu, jumlah pengangguran merupakan cermin kualitas Sumber Daya Manusia di Indonesia. Semakin tinggi angka pengangguran di suatu negara maka dapat dipastikan kualitas hidup di negara tersebut semakin rendah, begitu pun sebaliknya.
Menurut Ketua Komite Tetap Kebijakan Pendidikan dan SDM Kadin, Suharyadi, rendahnya pertumbuhan, ketimpangan, dan kesenjangan ekonomi menciptakan pengangguran terbuka atau terselubung. Saat ini, tingkat pengangguran terbuka mencapai 8 juta jiwa atau sekitar 6,8 persen, sedangkan tingkat pekerja tidak penuh mencapai 34 juta jiwa atau 30,8 persen. Hal ini membuktikan bahwa kualitas SDM Indonesia masih tergolong rendah. Oleh karena itu, diperlukan upaya peningkatan kualitas SDM agar Indonesia dapat bersaing dengan negara maju lainnya.1
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk  meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Pendidikan merupakan salah satu cara yang dapat ditempuh. Jenjang-jenjang pendidikan formal yang dibuat oleh pemerintah seperti SD, SMP, SMA, dan perguruan tinggi menjadi salah satu cara untuk memperbaiki kulaitas tersebut. Jenjang pendidikan tersebut pun sudah ada di berbagai daerah di Indonesia.
Namun tidak semua lapisan masyarakat dapat merasakan bersekolah di sekolah formal. Untuk bersekolah  di dalam sekolah formal yang kebanyakan berada di perkotaan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.  Hanya yang mempunyai ekonomi yang cukup saja yang dapat merasakan bangku sekolah.

 http://www.pelitaonline.com. Pengangguran RI Tertinggi di ASEAN. Diakses pada1 September 2011 pukul 20.00
Pendapatan keluarga yang bekerja di daerah perkotaan pun berbeda dengan yang bekerja di pinggiran kota ataupun pedesaan.  Ini membuat masyarakat dipinggiran kota dan pedesaan tidak dapat merasakan bangku sekolah sepenuhnya.
Pendidikan formal pun memiliki beberapa kelemahan, salah satunya adalah perbedaan anatara kualitas atau mutu pendidikan dengan biaya pendidikan tersebut. Hal ini dapat diartikan, semakin bermutu suatu pendidikan/lembaga formal, semakin mahal pula biaya yang kita keluarkan untuk bisa mengenyam pendidikan di sana. Meskipun demikian, tidak semua lembaga pendidikan menganut sistem demikian.
Selain pendidikan formal, sistem pendidikan non formal pun menjadi alternatif dalam pengembangan pendidikan di dalam masyarakat menengah kebawah.
Depok merupakan salah satu daerah penyangga Jakarta, yang merupakan kota berpendidikan yang memiliki cukup banyak lembaga pendidikan baik formal maupun nonformal. Namun sangat disayangkan, masih banyak warga Depok terutama yang bertempat tinggal di daerah kumuh yang tidak memanfaatkan kedua lembaga tersebut karena alasan ekonomi dan ketidak pahaman akan pentingnya pendidikan membuat mereka enggan untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Salah satunya daerah di dekat rel  kereta api jurusan Jakarta –Bogor, yang tidak jauh dari jalan protokol Depok, yakni Kampung Lio yang merupakan daerah kumuh yang mayoritas penduduknya adalah pendatang yang tidak mempunyai pekerjaan tetap (bekerja disektor informal).
Oleh karena itu, perlu diselenggarakan pendidikan nonformal dengan metode pembelajaran yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat Kampung Lio. Kegiatan ini merupakan kegiatan kelanjutan dari program PKMM yang sudah kami selenggarakan sebelumnya, yang meliputi program kegiatan pembelajaran dalam bidang Ilmu Pendidikan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum. Pada program PKMM saat ini, kami akan mengembangkan program yang telah ada dengan menambahkan pembelajaran Pendidikan Kreatifitas untuk menciptakan peluang usaha, mengingat anak-anak Kampung Lio banyak yang bekerja dengan mengharapkan belas kasih dari orang lain.

B.      PERUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan latar belakang diatas,dapat dirumuskan beberapa hal,antara lain:
1.      Bagaimana upaya meningkatkan kesadaran pentingnya pendidikan kepada masyarakat yang tinggal di daerah Kampung Lio?
2.      Bagaimana metode pembelajaran yang tepat untuk masyarakat yang bertempat tinggal didaerah kumuh?
3.      Materi pengajaran apa sajakah yang sesuai dengan usia peserta didik yang tinggal di daerah Kampung Lio?

TUJUAN PROGRAM
Tujuan dari program yang akan dicapai dari kegiatan yang akan dilaksanakan antara lain:
1.      Meningkatkan kesadaran masyarakat Kampung Lio tentang pentingnya pendidikan sejak dini.
2.      Memberikan pengetahuan kepada anak-anak Kampung Lio tentang Ilmu-ilmu pengetahuan yang setara dengan sekolah formal.
3.      Memberikan metode pembelajaran yang tepat untuk pendidikan non formal.

LUARAN YANG DIHARAPKAN
Luaran yang diharapkan dari program ini adalah sebagai berikut :
1.      Terciptanya penyelenggaraan pendidikan non formal dengan metode pembelajaran yang sesuai dengan kondisi masyarakat Kampung Lio.
2.      Terciptanya kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan
3.      Terciptanya kreatifitas dan peluang usaha dari pengetahuan yang telah didapatkan.

KEGUNAAN PROGRAM
1.      Terciptanya kesadaaran akan pentingya pendidikan di Kampung Lio, sehingga nantinya masyarakat Indonesia dapat terbebas dari kemiskinan dengan menjalankan usaha baru dengan ilmu yang mereka miliki.
2.      Anak-anak Kampung Lio memiliki pengetahuan yang sama seperti anak-anak yang disekolahkan di jenjang pendidikan formal.
3.      Melatih keterampilan para anak-anak Kampung Lio, agar kelak  berkarya di lingkungan masyarakat tanpa menjadi pengangguran.

F.     GAMBARAN UMUM MASYARAKAT SASARAN
Sasaran dari kegiatan ini adalah anak-anak berusia 5-12 tahun yang bertempat tinggal di Kampung Lio. Kampung Lio terletak di Kelurahan Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kotamadya Depok. Desa Lio ini terletak diantara  stasiun kereta api, yaitu Stasiun Depok Baru dan Stasiun Depok Lama.
Lio sendiri terbagi atas  beberapa warga, diantaranya yaitu warga Lio Asli dengan Warga Lio pendatang.
Hal ini bisa terjadi dikarenakan, sejak tahun 1987, terjadi urbanisasi warga dari Indramayu yang mencoba mencari pekerjaan di Depok. Mereka pada awalnya menumpang kepada sanak saudara mereka yang berada di di Desa Lio tersebut.
Namun, Lama-kelamaan jumlah warga Kampung Lio bertambah karena warga Indramayu yang melihat saudaranya datang ke Depok menjadi sukses, mereka pun ingin mengikuti jejak saudaranya tersebut. Karena tidak memiliki pendidikan yang tinggi dan keterampilan bekerja, mereka hanya menjadi pengangguran di Kampung Lio  tersebut. Sekarang mayoritas penduduk Kampung Lio berprofesi sebagai pemulung, pedagang, dan pengamen.
Hal ini terus berlanjut sampai sekarang. Mereka memiliki anak-anak yang rata-rata tidak besekolah di sekolah formal. Mereka banyak yang beranggapan bahwa sekolah formal tidak penting. Orientasi hidup mereka hanya bekerja dan bekerja. Anak-anak di Kampung Lio mayoritas hanya menyelesaikan jenjang pendidikan formal sampai SD saja, itu pun tidak semua lulus, ada yang putus sekolah kelas 5, ada juga yang kelas 4. Hal ini sungguh bertolak belakang dengan warga asli Kampung lio yang rata-rata minimal lulusan SMP. Salah satu faktornya adalah masalah finansial. Selain itu, banyak dari waganya yang malas menyekolahkan anak-anak mereka ke jenjang yang lebih tinggi karena hanya akan menghabiskan uang mereka.
Anak-anak di Kampung Lio banyak yang berprofesi sebagai pengamen. Mereka mengamen di kawasan Beji, Pondok Cina, dan Kukusan. Selain itu, karena kawasan mereka dekat dengan stasiun kereta api, maka  banyak juga yang mengamen di gerbong-gerbong kereta. Mereka bekerja pada pagi sampai Sore hari. Apabila hujan datang,mereka banyak yang berprofesi sebagai pengojek payung.

G.    METODE PELAKSANAAN PROGRAM
Kegiatan ini dilaksanakan mengikuti metode yang disajikan sebagai berikut:
1.      Rancangan Pelaksanaan
Pada langkah awal kami akan mematangkan kembali program yang telah di konsepkan sebelumnya, terutama dalam pembuatan materi pembalajaran, metode yang akan digunakan, perizinan, peserta, dan pengajar. Sehingga program yang akan kami laksanakan dapat mencapai luaran yang diharapkan.
2.      Survei Lapangan
Program yang telah kami rancang akan kami uji kembali pada saat survei lapangan agar dapat menyesuaikan dengan keadaan lapangan yang ada. Sehingga, proses pembelajaran yang terlaksana akan efektif.
3.      Administrasi Perizinan
Pada tahap ini kami mengurus administrasi perizinan kepada pihak-pihak yang terkait seperti Ketua Rukun Tetangga, Ketua Rukun Warga, dan juga Ketua DKM agar dapat menjalin kerjasama yang baik dalam kegiatan ini. Selain itu, pihak-pihak tersebut dapat membantu kami dalam pemberitahuan tentang adanya kegiatan ini dan juga menjadi penyemangat kepada masyarakat setempat agar dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini.
4.      Kerjasama Pengajar
Pada tahap ini kami mengadakan kerjasama kepada pihik-pihak pendukung, seperti Unit Kegiatan Mahasiswa Forum Kreatifitas Islam (FIKRI) dan Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) Politeknik Negeri Jakarta sebagai pengajar dalam Ilmu Pengatahuan Agama dan Ilmu Pengetahuan Umum. Dalam segi Kreatifitas untuk menciptakan peluang usaha kami tim PKMM sebagai pengajar dalam pembuatan kerajinan tangan.
5.      Proses Pembelajaran
Dalam Proses Pembelajaran kami akan membagi kelompok-kelompok belajar sesuai dengan tingkatan usia peserta didik. Kelompok A terdiri dari anak berusia 5-7 tahun, Kelompok B terdiri dari anak berusia 8-10 tahun, Kelompok C terdiri dari anak berusia 9-12 tahun. Dalam segi materi yang akan disampaikan kami akan membaginya dalam tiga bagian yaitu, Ilmu Pengetahuan Agama, Ilmu Pengetahuan  Umum dan Seni kreatifitas untuk menciptakan peluang usaha.
Untuk Ilmu Pengetahuan Agama materi yang akan disampaikan meliputi materi Akhlak dan Aqidah, bimbingan membaca Iqra dan Al-quran. Untuk Ilmu Pengetahuan Umum meliputi bimbingan membaca, menulis dan berhitung (Calistung), English education dan IPA Terpadu. Untuk Ilmu Kerajinan Tangan dan Kesenian meliputi Pembuatan kreasi tangan seperti kreasi coklat, kreasi stik eskrim.
Di Akhir pertemuan pada pertemuan ke 40, kami akan mengundang Training Motivasi untuk anak–anak siswa didik kami, sekaligus untuk penyerahan berupa sertifikat sebagai bukti otentik bahwa mereka telah melaksanakan program Sekolah Terpadu Informal tersebut.
6.      Evaluasi
Pada tahap evaluasi, kami akan meneliti tentang kinerja para pengajar dan yang berkaitan dengan sistem pembelajaran secara berkala, selain itu hal ini menjadi pertimbangan bagi kontinuitas program. Untuk dilaksanakan di periode berikutnya, dan sebagai umpan balik, selain memberikan sertifikat berupa bukti otentik siswa – siswi telah melaksanakan pembelajaran, diberikan juga sertifikat khusus dan apresiasi kepada siswa – siswi terbaik.

H.    Jadwal pelaksanaan Program
1.      Waktu Pelaksanaan           : 5 bulan
2.      Tempat Pelaksanaan          : Aula Musholla Nurul Ikhlas, Depok
3.      Tahapan Pelaksanaan


I.       Rencana Kegiatan

Kegiatan
Hal yang dilaksanakan
Pertemuan pertama
§  Pendataan ulang
§  Perkenalan pengajar
§  Pengenalan materi ajar
Pertemuan Kedua
§  Pembagian kelompok
§  Kegiatan pembelajaran ilmu agama dan ilmu umum
Pertemuan ketiga
§  Kegiatan pembelajaran ilmu agama
Pertemuan keempat
§  Kegiatan pembelajaran ilmu umum
Pertemuan kelima
§  Kegiatan pembelajaran ilmu agama dan ilmu umum
Pertemuan keenam
§  Kegiatan pembelajaan ilmu agama
Pertemuan ketujuh
§  Kegiatan pembelajaan ilmu agama dan ilmu umum
Pertemuan kedelapan
§  Kegiatan pembelajaran ilmu agama
Dan seterusnya.


J.       Materi yang diberikan

Kegiatan
Judul Materi
Pertemuan pertama
§ Pendidikan itu penting
Pertemuan Kedua
§ pengenalan angka dan perhitungan
§ Pengenalan huruf
§ Pengenalan huruf hijayyah 1
Pertemuan ketiga
§ Pengenalan huruf hijayyah 2
§ Doa sehari – hari 1
§ Baca tulis 1
Pertemuan keempat
§ Baca tulis 2
Pertemuan kelima
§ Materi Perkalian
§ Kisah nabi – nabi 1
Pertemuan keenam
§ Kisah nabi – nabi 2
§ Rukun Islam
§ Doa sehari  - hari 2
Pertemuan ketujuh
§ Akhlaqul Karimah
§ Rukun Iman
§ Pendidikan pancasila
Pertemuan kedelapan
§ Berbagi kepada sesama
Dan seterusnya.
§  
K.    Kurikulum
PELAJARAN
UMUR
MATERI AJAR
METODE PENYAMPAIAN
Agama
2 - 5 TAHUN
PENGENALAN KEBESARAN ALLAH
GAMBAR, NYANYIAN, GAMES

6 - 8 TAHUN
PENGENALAN KEBESARAN ALLAH
GAMBAR, NYANYIAN, GAMES

> 9
PENGENALAN KEBESARAN ALLAH
GAMBAR, NYANYIAN, GAMES
IPU
2 - 5 TAHUN
PENGENALAN ANGKA
GAMBAR, NYANYIAN, GAMES

6 - 8 TAHUN
MATEMATIKA
PENJUMLAHAN, PENGURANGAN

> 9
MATEMATIKA
PENJUMLAHAN, PENGURANGAN, PERKALIAN, PEMBAGIAN
KETERAMPILAN
2 - 5 TAHUN
MENGGAMBAR DAN MEWARNAI
BEBAS

6 - 8 TAHUN
MENGGAMBAR DAN MEWARNAI
BEBAS

> 9
MENGGAMBAR DAN MEWARNAI
BEBAS
Agama
2 - 5 TAHUN
NAMA-NAMA NABI
NYANYIAN, CERITA, GAMES

6 - 8 TAHUN
NAMA-NAMA NABI
NYANYIAN, CERITA, GAMES

> 9
NAMA-NAMA NABI
NYANYIAN, CERITA, GAMES
IPU
2 - 5 TAHUN
PENGENALAN HURUF
GAMBAR, NYANYIAN, GAMES 

6 - 8 TAHUN
BAHASA INGGRIS
NUMBER, ALFHABET, FLORA&FAUNA, TRANSPORTATION 

> 9
BAHASA INGGRIS
NUMBER, ALFHABET, FLORA&FAUNA, TRANSPORTATION 
KETERAMPILAN
2 - 5 TAHUN
KERAJINAN TANGAN
ANYAMAN

6 - 8 TAHUN
KERAJINAN TANGAN
ANYAMAN

> 9
KERAJINAN TANGAN
ANYAMAN
Agama
2 - 5 TAHUN
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
CERITA, GAMES

6 - 8 TAHUN
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
CERITA, GAMES

> 9
BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
CERITA, GAMES
IPU
2 - 5 TAHUN
PENGENALAN MAKHLUK HIDUP : HEWAN DAN TUMBUHAN
GAMBAR, CERITA, NYANYIAN, GAMES

6 - 8 TAHUN
BAHASA INDONESIA
MENGARANG

> 9
BAHASA INDONESIA
MENGARANG
KETERAMPILAN
2 - 5 TAHUN
SENI LIPAT
ORIGAMI

6 - 8 TAHUN
SENI LIPAT
ORIGAMI

> 9
SENI LIPAT
ORIGAMI
Agama
2 - 5 TAHUN
SHALAT
PRAKTEK SHALAT

6 - 8 TAHUN
SHALAT
PRAKTEK SHALAT

> 9
SHALAT
PRAKTEK SHALAT
IPU
2 - 5 TAHUN
PENGENALAN ALAT TRANSPORTASI
GAMBAR, CERITA, NYANYIAN, GAMES

6 - 8 TAHUN
IPA & IPS
PENGENALAN INDONESIA

> 9
IPA & IPS
PENGENALAN INDONESIA
KETERAMPILAN
2 - 5 TAHUN
PUZZLE
MENYUSUN PUZZLE

6 - 8 TAHUN
PUZZLE
MENYUSUN PUZZLE

> 9
PUZZLE
MENYUSUN PUZZLE



PEKAN KE-
1 - 3
4 - 7
8 -14
15
16-17
18
19
20
M








A
TAUHID, RUKUN IMAN
TEORI, DO'A & PRAKTEK WUDHU
 TEORI, DO'A & PRAKTEK SHALAT
S


G
U
T
&


E
PELAJARAN UMUM 1
KETRAMPILAN
A
J
E
RUKUN ISLAM
(KELOMPOK)
(KELOMPOK)
N


M
I
R



I


E
A
I






S
N



Penutup
Dalam proses pendidikan yang telah kami ajarkan selama ini, sudah berjalan dengan cukup baik, walaupun ada beberapa hal yang menjadi hambatan, baik dari internal maupun eksternal, tujuan dari kegiatan ini agar membangun semangat pendidikan dari setiap peserta didik, namun belum memberikan modal pengetahuan dalam bentuk ilmu maupun yang lainya.
Semoga dengan diadakannya kegiatan seperti ini dapat menumbukan rasa sosial dan semangat pendidikan dari anak-anak didik maupun pendidiknya sendiri.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar